Ebook Wasiat Imam Al-Ghazali, - Minhajul Abidin


Judul Ebook : Wasiat Imam Al-Ghazali

Tebal Ebook : 314 Halaman

Bahasa          : Indonesia

Mengapa Islam di saat dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad begitu cemerlang? Mengapa ia dipuji selaku mercusuar perdaban dunia? Mengapa karya- karya berskala dan berkaliber ensiklopedia muncul saat itu? Mengapa dia menjadi sumber ilmu mengetahuan modern? Karena khalifah Abu Ja'far al Mansur bukan sekedar penguasa biasa yang asyik memerintah dan memungut pajak. Karena ia punya pandangan jauh ke depan. Karena mencerdaskan manusia. Karena ia menyebarkan wawasan.

Karena ia menggalakkan terjemahan. Karena ia perintahkan Baikhtaisyu Kabir dan Fadl ibn Naubakht serta Abdullah ibn Muqaffa menterjemahkan pelbagai buku ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab. Segala rupa buku: kedokteran, ilmu pasti, falsafah, dari bahasa Yunani, Persia, dan Sansekerta. Lewat pen terjemahan itu, orang Arab meningkat mutunya.

Bukan sekedar Abu Ja'far al Mansur saja. Khalifah berikutnya juga mengikuti jejaknya. Khalifah al Ma'mun ibn Harun al Rasyid mendirikan ''Darul Hikmah", sebuah Akademi Ilmu Pengetahuan. Sudah pasti inilah akademi jenis itu pertama di dunia. Dilengkapi perpustakaan. Dilengkapi badan penterjemah. Dilengkapi observatorium bintang. Dan sebuah universitas pimpinan Muhammad ibn Sallam. Anggota akademi berhamburan kemana-mana, membawa pulang ke Baghdad tumpukan bukubuku untuk diteliti dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Mereka kembali ke rumah bagaikan lebah yang sarat dengan madu, diisap oleh murid-murid yang bersemangat dan membentuk iklim kerja keras yang luar biasa. Memang benar, Hulagu Khan 1258 M., menerobos masuk Mesopotamia, dan dari atas kudanya memporak porandakan Baghdad. Memang benar tamatlah dinasti Abbasiyah. Apa betul kegemilangan ilmu juga ikut musnah? Tidak. Gudang buku yang begitu banyak memang diboyong habis. Tapi tidak dibuang ke comberan. Buku-buku itu dibawa ke Samarkand. Kota Rusia ini mengambil alih peranan Baghdad, bahkan ditambah dengan teropong bintang, dan Hulagu Khan memeluk Agama Islam. Dan pada- saat yang nyaris berbarengan, sang saudara Kubilai Khan memeluk agama Budha, memindahkan ibu kota kerajaannya ke Cathay, mengatur administrasi Tingkok dengan bersih, menjadi kepala negara yang tidak bisa terungguli saat itu di dunia.






 BACA ONLINE Minhajul Abidin
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments