Ebook Dari Perbendaharaan Lama - Prof. Dr. HAMKA


Judul Ebook : Dari Perbendaharaan Lama

Tebal Ebook : 138 Halaman

Bahasa          : Indonesia

Banyak jenis buku yang telah dikarang oleh Almarhum Pujangga HAMKA, baik buku-buku Agama, Sejarah, Roman dan sebagainya. Buku "DARI PERBENDAHARAAN LAMA" ini adalah buku yang lain dari jenis-jenis di atas. Dia bukanlah sekedar kumpulan dongeng-dongeng dan bukan pula buku pelajaran sejarah untuk dipelajari oleh anak-anak sekolah, tapi juga berguna bagi siapa saja yang ingin mengetahui sejarah tanah airnya.

Dengan karyanya ini, HAMKA mengungkapkan penjelajahannya menggali perbendaharaan sejarah tanah airnya, di samping tetap berpedomankan terhadap agama yang diyakininya. Keistimewaannya lain dari kumpulan penggalian sejarah ini, ialah bahasanya yang hidup, mampu menghidupkan kembali tokoh-tokoh besar dalam sejarah bangsa kita. 

DI DALAM catatan sejarah Tiongkok ada tersebut, bahwa pada pertengahan qurun yang ketujuh, terdapatlah sebuah kerajaan bernama Holing, dan sebuah negeri bernama Cho-p'o. Yang menjadi rajanya pada waktu itu ialah seorang perempuan bernama Si-mo.

Penulis sejarah bangsa Tiongkok itu menceriterakan, bagaimana aman dan makmurnya negeri di bawah perintah ratu perempuan itu. Tanahnya subur, padinya menjadi. Upacara-upacara kerajaan berjalan dengan lancar. Ratu dijaga atau diiringkan oleh biti-biti prawara, kipas dari bulu merak bersabung kiri kanan, dan singgasana tempat baginda semayam bersalutkan emas. Keris dan pedang kerajaan pun bersalutkan emas dan bertatahkan ratna-mutu manikam. Agama yang dipeluk, ialah Agama Budha. Dengan kerjasama antara I Tsing pengembara Tiongkok dengan Jnabadhra, yang dalam bahasa Tiongkok ditulis Yoh na poh t'o lo disalinlah buku-buku agama Budha ke dalam bahasa anak negeri.

Tentang keamanan dan kemakmuran negeri Holing itu, kata pencatat sejarah tersebut, sampai juga khabar beritanya ke Ta-Cheh, sehingga tertariklah hati pengembara-pengembara bangsa Ta- Cheh itu hendak melawat ke negeri Holing, hendak berhubungan dengan raja perempuan Simo itu, supaya perniagaan di antara kedua negeri menjadi ramai. Di antara tahun-tahun 674 - 675 sampailah satu perutusan bangsa Ta-Cheh ke Holing. Kagumlah utusan Ta-Cheh itu melihat bagaimana amannya negeri Holing di bawah perintah Ratu Simo. Sehingga pada suatu ketika, Raja Ta-Cheh itu mencoba mencecerkan.






 BACA ONLINE Prof. Dr. HAMKA
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments